Senin, 28 Februari 2011

TERTAWA TAK TERTAHANKAN

Mengapa ketika Anda menggelitik tubuh sendiri Anda tidak tertawa, tetapi ketika orang lain melakukannya Anda tidak tahan?
Daniel Takken (7thn) dan Nicolas Takken (9thn)
Wageningen, Negeri Belanda




Ketika seseorang menggelitik Anda dan Anda berusaha tetap santai, Anda mungkin tidak terpengaruh. Tentu saja, bertahan untuk tetap santai pasti sulit, karena gelitik membuat kebanyakan orang menjadi tegang, misalnya pada orang yang enggan kontak fisik dengan orang lain, atau orang yang kurang yakin apakah perlakuan ini akan membuat mereka geli atau takut. Bagaimanapun ada orang yang tidak mudah geli – yakni orang yang karena alasan tertentu tidak menjadi tegang.
Sewaktu Anda menggelitik diri sendiri Anda memiliki kendali yang penuh atas situasi. Tak ada perlunya menjadi tegang, maka reaksi pun tak ada. Anda akan melihat efek yang sama apabila Anda memejamkan mata, bernapas dengan tenang dan mencoba santai ketika lain kali seseorang menggelitik Anda.
Tawa disini terjadi akibat panik ringan yang Anda alami. Ini barangkali tidak konsisten dengan teori survival of the fittest, sebab panik menjadikan Anda lebih rentan. Akan tetapi seperti dalam banyak kasus, alam tidak harus sesuai dengan logika kita.
Sigurd Hermansson
Stockholm, Sweden

Jyahaha~Jay menemukan tulisan/pertanyaan ini di dalam buku Why don’t Penguins ‘ Feet Freeze? Karya Mick O’hare. Jadi ingat para vocalist Summer Sound yang sering dijailin kawan-kawan karena mudah geli. Nah, ada juga nich Om Titan (Drumer Summer Sound) yang katanya dulu mudah geli sekarang udah ngga lagi karena bagian sensitif (geli)-nya itu udah keseringan digunakan (dijailin/digelikan) oleh seseorang. Mungkin karena sudah terbiasa jadi Om Titan sudah memiliki kendali penuh atas situasi, sebagaimana telah dipaparkan oleh Sigurd Hermansson (klo nama Indonesia-nya Sigung Hermansyah!?)
Jay SS
Bandung, Indonesia

Referensi:
O’hare Mick. Why don’t Penguins ‘ Feet Freeze? Yang lalu diterjemahkan dalam buku Mana Yang Lebih Banyak, Orang Mati atau Orang Hidup? & Mengapa Rambut Menjadi Uban? Penerjemah, Alpha M. Febrianto