Membicarakan tentang sebuah hubungan sosial, baik dengan
saudara, teman, maupun masyarakat sekitar. Tentunya ada suatu aturan-aturan
atau etika-etika tertentu dalam menjalani sebuah hubungan tersebut. Ada pun
motif-motif tertentu ketika kita menjalani hubungan dengan seseorang, entah itu
untuk mendapatkan keuntungan seperti dalam relasi bisnis misalnya. Untuk
mendapatkan dukungan, cinta, persahabatan, kasih sayang, dan lain sebagainya. Yang
semua itu ditujukan untuk membangun jaringan relasi sosial, agar kita dapat
mengembangkan diri dan mengaktualisasikan diri ke dalam eksistensi kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial.
Namun,
dalam menjalani sebuah hubungan sosial kita pun biasanya memilih-milih kelompok
mana yang cocok dengan kita. Karena ternyata lingkungan sosial pun sangat
berpengaruh terhadap pribadi kita untuk mengaktualisasikan diri, mungkin kita
sendiri pun pernah merasakan dimana suatu kelompok tertentu kita merasa sulit
untuk eksis, entah itu kesulitan mengungkapkan ide atau pikiran, atau menjadi
pendiam/pasif. Tetapi, di kelompok lainnya kita bisa dengan bebas dan senangnya
mengaktualisasikan diri kita, menjadi supel, aktif, humoris dan lain
sebagainya. Kita pun biasanya akan memilih tempat yang memang nyaman bagi kita,
dimana kita merasa diterima dan dibutuhkan kehadiran kita dalam kelompok
tersebut, bisa bersenang-senang, saling berbagi, saling menghargai, saling
mendukung, bisa mengembangkan diri dan bisa memaknai kehidupan kita di dunia
ini.
Haaa~ hal diatas
ini merupakan pengantar yang muncul begitu saja dipikiran saya. Ternyata bisa
juga yawh saya mikir kek gitu, dan udah lama juga ga nulis di blog ini. Ini
tulisan perdana Jay di tahun 2012.>.< Hehehe~ tiba-tiba pengen nulis
lagi, dan iseng-iseng ngetik, malah muncul kata-kata diatas, kayaknya merujuk
ke arah pembicaraan tentang sebuah relasi nich. Hmm... yaudah dech, Jay
sekarang mau sedikit cerita-cerita tentang sebuah relasi sosial dalam kehidupan
Jay selama ini.
Hunyoo~ apa yawh?! Hmm... Jay sich
bersyukur dari dulu ampe sekarang, Jay dipertemukan dengan teman-teman yang
baik hati, perhatian, cerdas, humoris, terus makin kesana kok makin absurd,
konyol, gila dsbgnya...Jyahahaha~^^ Walopun pada dasarnya Jay ini orangnya
pendiam (diam-diam tenggelam)àawalnya sich, ga
tau tuch pandangan mereka kesananya pas dah kenal deket?!Kekeke~. Tapi ada satu
hal yang Jay sadari, setelah di sidik-sidik teman-teman atau kelompok-kelompok
yang deket ama Jay ternyata memiliki persamaan tertentu, entah itu dikarenakan
minat yang sama, kejadian masa lalu yang sama, dasar tujuan hidup, apa pun itu
kualitas diri Jay biasanya menarik Jay ke kelompok tertentu. Semakin meningkat
kualitas pribadi kita, itu semakin mendekatkan kita kepada lingkungan yang
kualitasnya sama atau lebih tinggi lagi, agar kita bisa berkembang. Itu sich
yang Jay rasakan, tapi entahlah klo dengan Anda-anda sekalian.>.<
Jay orangnya tertutup walopun
terkadang ceplas-ceplos, Jay jarang sekali menceritakan soal kehidupan pribadi,
seandainya pun cerita itu hanyalah sebagian kecil dari kehidupan Jay yang
beraneka-ragam...Nyahahaha~^^Bukan maksudnya ga mau cerita atau ga percaya ama
teman-teman Jay, terkadang Jay juga mau cerita, tapi bingung mau cerita apaan
dan yang mana? Soalnya suka ke campur ama masalah-masalah orang atau bahkan
makhluk lain, jadinya kan bingung~ merangkai kata-kata dan memisahkan mana yang
masalah pribadi ama masalah yang lain. Keknya emang otak bagian linguistik saya
aja yang bermasalah ini mah?==’
Apa pun itu, Jay bersyukur bisa
bertemu dengan teman-teman yang dekat ama Jay, banyak hal-hal yang menarik dan
menyenangkan yang bisa jadi pembelajaran buat Jay. Sekalipun mereka itu absurd
and ridiculous...^o^
Sebenarnya dalam menjalani sebuah
hubungan, Jay benar-benar tulus membantu dan menolong mereka, juga menyayangi
mereka. Walopun pada akhirnya kok ngerasa sakit hati yawh?==’ ampe bingung, apa
yang salah yawh? Apa saya kurang tulus? Ato kenapa gitu, kok bisa-bisanya
ngerasain sesuatu yang menyesak dada?! Hehehe...malah curhat... Terkadang kita
merasa menginginkan sebuah timbal-balik ketika kita membantu seseorang,
yaaah~setidaknya sebuah perhatian, atau ucapan terima kasih dari seseorang yang
kita bantu. Hahaha~ sebenarnya kalau Jay sich ga mempermasalahkan apakah mereka
mau berterima kasih atau memberikan perhatian atau apalah itu, karna niat Jay
bener-bener tulus buat ngebantu, tapi disisi lain dari diri dan hati sebagai
manusia Jay pun mungkin menginginkan sebuah penghargaan, yaah~ setidaknya
sebuah perhatian atau ucapan “terima kasih” yang datang dari hati. Karena ada
pikiran lain yang bilang, “Kamu tuch udah dimanfaatin!?” “kamu tuch dah
diperbudak!?”, yaaah~bukankah kita hidup agar bisa bermanfaat bagi sesama, tapi
disisi lain, ada juga orang yang malah jadi nge-raja, yang seakan-akan dia
ngerasa saya bakal selalu membantunya dan mengikuti kata-katanya. Tapi, mungkin
salah saya juga sich yang kurang tegas dan terlalu bermurah hati. Hehehe~
Terlalu bermurah hati dan terlalu
berbaik hati juga mungkin kurang tepat. Karena ada beberapa orang yang merasa
dia (orang yang dibantu) menjadi seperti orang yang lemah dan ga guna (mungkin
begitu). Hehehe~ menolong orang itu memang harus, tapi juga jangan egois,
berikan kesempatan pada orang yang kita tolong untuk membantu kita, agar seimbang.
Hehehe~walopun biasanya sich orang yang sering dibantu, pas kita butuh bantuan
malah ga bisa bantu (mungkin memang momennya kurang tepat kali yawh~ Xp).
Jyahahaha~gara-gara sering merasakan
sesuatu yang menyesakkan di dada. Terkadang Jay menunggu orang mengatakan kata
“tolong” untuk membantunya, karena dengan begitu Jay merasa dia benar-benar
butuh bantuan Jay. Hehehe~ maklumlah biasanya Jay suka inisiatif sendiri
menawarkan tenaga dan pikiran buat ngebantu, eh hal itu malah ngebuat seseorang
jadi ngelunjak. Tapi bukan berarti sama sekali ga akan berinisiatif, dalam
keadaan tertentu tentunya Jay bakal dengan inisiatif membantu siapa pun. Karena
Jay merasa ada kesenangan sendiri (yang luar biasa) ketika membantu orang, Jay
merasa bermanfaat bagi seseorang dan lebih memaknai hidup ^^ Walopun suka kesel
sendiri ketika ga bisa ngebantu ampe tuntas, karena keterbatasan kemampuan Jay
dalam menolong. ~..~
Hahaha~Jay benar-benar masih belajar
dan harus banyak belajar. Mana yang sebaiknya dilakukan? Mana yang seharusnya
dirubah? Jay selalu mengusahakan yang terbaik, supaya hubungan sosial Jay bisa
baik dengan orang-orang yang dekat dengan Jay, bisa bermanfaat bagi mereka,
saling mendukung, saling memperhatikan, saling berbagi, saling menghargai dan
saling menghormati agar menjadi semakin kokoh dan solid.^^
Terima Kasih banyak buat teman-teman
yang begitu perhatian dan menyayangi Jay. Yang sudah percaya dan mendukung Jay.
Yang selalu menginspirasikan Jay. Yang bisa memberikan pembelajaran dan makna
dala hidup. Yang udah ngebantu Jay. Thanks for All... \(^o^)/
Maaf yah, jikalau ada kata-kata yang
menyinggung atau perbuatan-perbuatan Jay yang kurang berkenan di hati kalian.
Maaf~ Maaf~ Maaf~
Hehehe dan pas banget dapet kata-kata
menarik nich:
Tuhanku,
Apakah akan ada bedanya aku ada atau tak pernah ada?
Jika aku penting, mengapakah mudah bagiku untuk diabaikan,
mengapakah aku sampai harus merendahkan diriku untuk diperhatikan?
Mengapakah orang yang seharusnya menyayangiku, justru menyakitiku?
Mengapakah mudah baginya
untuk menelantarkan harapan baikku?
Tuhan, aku jiwa kecintaan Mu
Selamatkanlah aku ..
Aamiin
Apakah akan ada bedanya aku ada atau tak pernah ada?
Jika aku penting, mengapakah mudah bagiku untuk diabaikan,
mengapakah aku sampai harus merendahkan diriku untuk diperhatikan?
Mengapakah orang yang seharusnya menyayangiku, justru menyakitiku?
Mengapakah mudah baginya
untuk menelantarkan harapan baikku?
Tuhan, aku jiwa kecintaan Mu
Selamatkanlah aku ..
Aamiin
~Mario
Teguh~
JAY S.S
The Bounty Hunter
The Bounty Hunter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah membaca tulisan Jay yang sederhana, dan unik ini~^^
Semoga bermanfaat yah~
Silahkan tinggalkan jejak kemuliaan kawan-kawan sekalian dengan mengisi kolom komentar ini.
Salam Inspirasi~^0^