Setelah sekian lama kita hidup hingga saat ini, melakukan berbagai
aktifitas mulai dari mata melek ampe mata belek-an mengarungi samudera
kehidupan, menantang ombak dan badai permasalahan, terbawa arus lingkungan,
hingga hanyut ke liang suka dan duka (pengen buat kata-kata keren malah jadi
ngaco!?). Hampir dari seluruh kehidupan kita dari kecil hingga dewasa kita isi
dengan mengenyam pendidikan. Bernostalgia ke masa kecil kita yang masih ingusan
disaat-saat berangkat ke sekolah pake ransel penuh warna bergambarkan ksatria
baja hitam, menggunakan sepatu yang bisa nyala kelap-kelip... terus apalagi
yawh? (amnesia masa kecil!?==a), lalu mengerjakan tugas/PR (beberapa menit
sebelum pelajaran di mulai), lalu belajar (ada komik dibalik buku pelajaran),
lalu ujian (kertas-kertas ghaib sudah disiapkan), dan pulang ke rumah (nonton
Jiban, WingsPector, Jiraiya...). Terus keesokan harinya mengulang aktifitas
yang sama dan mungkin terus berlanjut hingga SMA, atau pas kuliah pun jadi
mahasiswa KUPU-KUPU (Kuliah-Pulang), KUMA-KUMA (kuliah-main), KURA-KURA
(kuliah-rapat), KUNANG-KUNANG (Kuliah-Nangis à galau keknya), KUDE-KUDE (Kuliah-Demo), KUSURUPAN
(Kuliah-Suram-Rusuh-Panik), KKK
(Kuliah-Kantin-Kosan) dll. Jyaaah~kalau dihitung-hitung hampir seluruh hidup
kita telah dihabiskan untuk sekolah dan kuliah (bagi yang sekolah dan kuliah
tentunya...Xp)
Lalu apa efek dari hasil
pembelajaran kita dalam dunia pendidikan/akademis selama ini? Seberapa
pengaruhnya pelajaran-pelajaran yang telah kita pelajari dari TK-SD-SMP-SMA-Kuliah
terhadap kehidupan kita? Jujur saja, saya sudah lupa tentang pelajaran IPA,
IPS, apalagi matematika!? Karena biasanya kalau ada yang sakit perut, saya
paling jawabnya “kamu mungkin salah makan” atau “mungkin kamu masuk angin”,
bukannya menjelaskan “sistem pencernaan kamu bermasalah dimana aktivitas
sel-sel dalam tubuh terganggu karena kekurangan nutrien, elektrolit,
enzim-enzim juga terhambatnya fungsi gastro
intestinal tract, defekasi blablablabla...” (bingungkan?!walopun
kedengarannya keren...Hehehe). Tapi haruskah dalam menjalani hidup kita
menjelaskan semuanya secara teoritis? Padahal sebenarnya hidup ini berisikan
sumber-sumber yang tak pernah kita telusuri dan syukuri secara penuh. Hidup
yang berisikan tawa dan air mata, kita tertawa karena kita senang dan bahagia,
kita menangis mungkin karena ada seseorang yang menusukan bawang bombay ke mata
kita?!(teman yang sadis!?). Hidup pun berisikan sebuah kebaikan dan keburukan. Life is extraordinary beautiful.
Gordon Dryden & Dr. Jeanette Vos berkata:
“Sungguh mengejutkan bahwa “mata
pelajaran” terpenting justru tidak diajarkan dikebanyakan sekolah, yaitu Cara menentukan masa depan serta Cara
menciptakan ide-ide baru”
Sayangnya
kebanyakan orang biasanya hanya mempersiapkan sudut kecil dari kehidupan yang
luar biasa indah ini. Dari kecil kita masuk TK lalu SD, lalu kita berusaha
lulus ujian menuju SMP, masuk SMP kita berusaha untuk lulus ujian menuju SMA,
lalu bergejolaklah gejala-gejala stres, frustasi, depresi, cemas, khawatir dll
ketika menghadapi ujian nasional yang menjadi momok yang mengerikan bagi
kebanyakan siswa, orang tua juga guru, lalu kuliah yang biasanya dijalani
dengan penuh keluh-kesah dikarenakan tugas-tugas, BT ama dosen dsbgnya, skripsi
selesai hingga akhirnya dapat gelar, terus cari pekerjaan (to become job-seeker), lalu cari cewe/cowo buat dikawinin, terus
punya anak... dstrsnya ampe modar...Lalu lalu lalu? Hoyoo~sehari-hari semakin
menyerupai mesin. Melakukan hal yang sama tanpa arti, tanpa arti
akan kehidupan yang ‘kaya’ dan ‘sesungguhnya’. Sampai akhirnya ia menjadi tua. Is
that all?
BE
YOUR SELF, ONLY GOOD and THE BEST. Jadilah dirimu sendiri, tapi hanya
dirimu yang terbaik untuk menemukan arti hidup yang sebenarnya. Kembangkan
potensi yang ada, berusahalah memperbaiki segala kekurangan. Yah~tidak ada
manusia yang sempurna di dunia ini, setiap pribadi memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing. Tapi bukan berarti kita pasrah terhadap kekurangan
diri. Menerima segala kekurangan bukan berarti membiarkan kelemahan kita
bersarang hingga tumbuh-kembang di dalam diri. Tetapi kita pun harus menahan
mengurangi atau bahkan merubahnya jadi kelebihan kita sendiri. Berusahalah
untuk melakukan yang terbaik, niatkan diri untuk menjadi pribadi yang
disenangi, disegani, bermanfaat dan berharga bagi sesama. Maknai hidup kita
dengan kebaikan, berbagi kesenangan dan kebahagiaan, berbagi energi positif,
saling memotivasi, lindungi bumi kita ini dari perusak-perusak yang hanya
memikirkan dirinya sendiri dan hanya mengejar serta mengumpulkan materi untuk
keuntungan pribadi. Rasakan dan nikmati hidup dengan penuh tantangan dan
petualangan, jangan sampai terjebak ke dalam “comfort zone” yang menjadikan kehidupan kita bagaikan mesin yang
terus berputar-putar dalam lingkaran syetan.
JAY
S.S
The
Bounty Hunter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah membaca tulisan Jay yang sederhana, dan unik ini~^^
Semoga bermanfaat yah~
Silahkan tinggalkan jejak kemuliaan kawan-kawan sekalian dengan mengisi kolom komentar ini.
Salam Inspirasi~^0^