Selasa, 11 Oktober 2011

LEARN FROM JAPAN part 1: Nilai Hidup


YAHAA! Negri Sakura itulah yang sering kita dengar biasanya untuk menunjuk pada sebuah negara yaitu Negara Jepang. Negara yang merupakan salah satu negara maju di muka bumi ini yang tentunya patut kita teladani dan kita pelajari mengenai system kerja dan hidup mereka yang telah membuat negri itu berkembang dan maju hingga saat ini. Kira-kira apa sich rahasia-rahasia kesuksesan mereka? Kenapa mereka bisa berkembang dan semaju itu? Hmm… Jay coba sharing-kan sedikit pemikiran dan pengetahuan yang Jay miliki diblog ini yowh~
          Setiap orang memiliki pendapat dan nilai sendiri terhadap sesuatu dan juga dalam kehidupan mereka. Yaah~karna pada dasarnya orang senang sekali menilai, seperti ketika kita yang menilai pakaian orang lain, perilaku orang lain, tugas orang lain dan lain sebagainya. Dan apa yang kita pelajari, ketahui dan yang kita yakini ini pun menjadi dasar dari nilai hidup kita. Kalau pengetahuan kita baik dan kita memahaminya, maka nilainya pun bagus, dan kalau sebaliknya maka nilainya bakalan buruk bahkan mendapatkan nilai merah, yaaah~itulah yang biasanya diukur dalam sebuah laporan atau yang sering berada dalam buku rapot. Tapi disini bukan nilai itu yang dimaksudkan, yang dimaksudkan disini adalah nilai hidup seseorang dan kita menunjuk pada nilai hidup orang jepang itu sendiri.

          Salah satu penyebab kesuksesan orang jepang adalah mereka konsisten dengan nilai hidup mereka. Ann Wan Seng menyingkap gaya hidup, gaya bekerja, semangat kerja pasukan dan prinsip orang Jepang yang membuahkan hasil mengagumkan diperekonomian negaranya. Ada rahasia pepatah jepang yang menyatakan,”Mereka yang pernah mendaki Gunung Fuji, layak disebut orang bijak. Namun, mereka yang mendaki untuk kedua kalinya, layak disebut orang bodoh.” Gunung Fuji dengan ketinggian 3.776 meter merupakan gunung tertinggi sekaligus symbol bagi rakyat jepang. Bentuknya yang megah semakin memantapkan julukannya sebagai gunung keramat. Gunung Fuji yang berarti “keabadian” menjadi pembangkit semangat bagi masyarakat Jepang untuk terus berpikir kreatif tatkala keadaan mulai kian mustahil. Inilah salah satu faktor mengapa Jepang bisa sukses menguasai dunia walau memiliki segunung kekurangan.       
          Tidak mau kalah, di kota Bandung pun punya Gunung Tangkuban Perahu, yang dimana kita harus berusaha dan berupaya sekeras mungkin untuk mendapatkan seorang wanita walaupun dia ibu kita sendiri!? Loh! (SangKuriang mode:on)
          Orang jepang mempunyai nilai hidup yang mereka anut dan mereka pegang teguh dalam kehidupannya. Rahasia kesuksesan orang Jepang pun terletak pada kemampuan mereka beradaptasi secara cepat.
          Kita tentunya pernah mendengar (bagi yang tidak ketiduran ketika pelajaran sejarah :p) bahwa pada tahun 1945, Amerika mengirim paket bom atom di jantung kota jepang, saat itu para pakar ekonomi memastikan Jepang akan segera mengalami kebangkrutan. Namun, dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, Jepang ternyata mampu bangkit dan bahkan menyaingi perekonomian negara yang menyerangnya. Terbukti, pendapatan tahunan negara Jepang bersaing ketat di belakang Amerika Serikat. Apalagi di bidang perteknologian, Jepang menjelma menjadi raksasa di atas negara-negara besar dan berkuasa lainnya. Dengan segala kekurangan secara fisik, tidak fasih berbahasa inggris, kekurangan sumber tenaga kerja dan selalu terancam bencana alam rupanya tidak menghalangi mereka menjadi bangsa yang dihormati dunia.

          Coba kita renungkan dan kita pikirkan kembali, bagaimana dengan negri kita? Yang memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah, yang memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak (saking suburnya orang-orang kita!?), tetapi SDA yang kita miliki telah menjadi milik bangsa lain, SDM yang kita miliki malah jadi babu-nya bangsa lain. Negara yang seharusnya besar, disegani dan dihormati oleh negara lain, malah menjadi budak bagi para negara yang menyebutkan dirinya sebagai negara adidaya. Kita belajar, disekolahkan, menuntut ilmu dari kecil hingga dewasa, tapi hasil yang didapatkan hanyalah nilai-nilai yang tercantum pada lembaran kertas. Kemana nilai hidup yang seharusnya tumbuh, berkembang, dan diyakini untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan bernilai tinggi di mata dunia? Orang yang berkualitas dan bernilai baik juga tinggi adalah orang yang berusaha dan berupaya untuk memajukan kehidupan sesama demi kebaikan sesama, bukan hanya selembar laporan nilai yang digenggam dan dibawa-bawa sambil memelas untuk dikasihini oleh kehidupan.

J.A.Y. SS
Keep Fighting!