Selasa, 11 Oktober 2011

LEARN FROM JAPAN part 1: Nilai Hidup


YAHAA! Negri Sakura itulah yang sering kita dengar biasanya untuk menunjuk pada sebuah negara yaitu Negara Jepang. Negara yang merupakan salah satu negara maju di muka bumi ini yang tentunya patut kita teladani dan kita pelajari mengenai system kerja dan hidup mereka yang telah membuat negri itu berkembang dan maju hingga saat ini. Kira-kira apa sich rahasia-rahasia kesuksesan mereka? Kenapa mereka bisa berkembang dan semaju itu? Hmm… Jay coba sharing-kan sedikit pemikiran dan pengetahuan yang Jay miliki diblog ini yowh~
          Setiap orang memiliki pendapat dan nilai sendiri terhadap sesuatu dan juga dalam kehidupan mereka. Yaah~karna pada dasarnya orang senang sekali menilai, seperti ketika kita yang menilai pakaian orang lain, perilaku orang lain, tugas orang lain dan lain sebagainya. Dan apa yang kita pelajari, ketahui dan yang kita yakini ini pun menjadi dasar dari nilai hidup kita. Kalau pengetahuan kita baik dan kita memahaminya, maka nilainya pun bagus, dan kalau sebaliknya maka nilainya bakalan buruk bahkan mendapatkan nilai merah, yaaah~itulah yang biasanya diukur dalam sebuah laporan atau yang sering berada dalam buku rapot. Tapi disini bukan nilai itu yang dimaksudkan, yang dimaksudkan disini adalah nilai hidup seseorang dan kita menunjuk pada nilai hidup orang jepang itu sendiri.

          Salah satu penyebab kesuksesan orang jepang adalah mereka konsisten dengan nilai hidup mereka. Ann Wan Seng menyingkap gaya hidup, gaya bekerja, semangat kerja pasukan dan prinsip orang Jepang yang membuahkan hasil mengagumkan diperekonomian negaranya. Ada rahasia pepatah jepang yang menyatakan,”Mereka yang pernah mendaki Gunung Fuji, layak disebut orang bijak. Namun, mereka yang mendaki untuk kedua kalinya, layak disebut orang bodoh.” Gunung Fuji dengan ketinggian 3.776 meter merupakan gunung tertinggi sekaligus symbol bagi rakyat jepang. Bentuknya yang megah semakin memantapkan julukannya sebagai gunung keramat. Gunung Fuji yang berarti “keabadian” menjadi pembangkit semangat bagi masyarakat Jepang untuk terus berpikir kreatif tatkala keadaan mulai kian mustahil. Inilah salah satu faktor mengapa Jepang bisa sukses menguasai dunia walau memiliki segunung kekurangan.       
          Tidak mau kalah, di kota Bandung pun punya Gunung Tangkuban Perahu, yang dimana kita harus berusaha dan berupaya sekeras mungkin untuk mendapatkan seorang wanita walaupun dia ibu kita sendiri!? Loh! (SangKuriang mode:on)
          Orang jepang mempunyai nilai hidup yang mereka anut dan mereka pegang teguh dalam kehidupannya. Rahasia kesuksesan orang Jepang pun terletak pada kemampuan mereka beradaptasi secara cepat.
          Kita tentunya pernah mendengar (bagi yang tidak ketiduran ketika pelajaran sejarah :p) bahwa pada tahun 1945, Amerika mengirim paket bom atom di jantung kota jepang, saat itu para pakar ekonomi memastikan Jepang akan segera mengalami kebangkrutan. Namun, dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, Jepang ternyata mampu bangkit dan bahkan menyaingi perekonomian negara yang menyerangnya. Terbukti, pendapatan tahunan negara Jepang bersaing ketat di belakang Amerika Serikat. Apalagi di bidang perteknologian, Jepang menjelma menjadi raksasa di atas negara-negara besar dan berkuasa lainnya. Dengan segala kekurangan secara fisik, tidak fasih berbahasa inggris, kekurangan sumber tenaga kerja dan selalu terancam bencana alam rupanya tidak menghalangi mereka menjadi bangsa yang dihormati dunia.

          Coba kita renungkan dan kita pikirkan kembali, bagaimana dengan negri kita? Yang memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah, yang memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak (saking suburnya orang-orang kita!?), tetapi SDA yang kita miliki telah menjadi milik bangsa lain, SDM yang kita miliki malah jadi babu-nya bangsa lain. Negara yang seharusnya besar, disegani dan dihormati oleh negara lain, malah menjadi budak bagi para negara yang menyebutkan dirinya sebagai negara adidaya. Kita belajar, disekolahkan, menuntut ilmu dari kecil hingga dewasa, tapi hasil yang didapatkan hanyalah nilai-nilai yang tercantum pada lembaran kertas. Kemana nilai hidup yang seharusnya tumbuh, berkembang, dan diyakini untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan bernilai tinggi di mata dunia? Orang yang berkualitas dan bernilai baik juga tinggi adalah orang yang berusaha dan berupaya untuk memajukan kehidupan sesama demi kebaikan sesama, bukan hanya selembar laporan nilai yang digenggam dan dibawa-bawa sambil memelas untuk dikasihini oleh kehidupan.

J.A.Y. SS
Keep Fighting!

Kamis, 22 September 2011

Forgive Me Dad...

Dear My Dad,

You're so passionate and powerful ...  
You sacrifice your time and energy to support us ...
You bear your pain is that you look so dashing as our leader ...  
You take the bitter taste, bitter and violent world for us ...  
You hold in your silence ...  
You stand your loneliness and longing in the sweat of your hard work ...
 
Forgive me, because I have a lot of disappoint ...  
Forgive me, because I can not help even encourage you ...  
Somehow I could do that? What is this feeling? such a weight to please my parents and my family ...
I'm just a burden to my family ...  
I was confused where to start to fix it all ...  
What should I do business so I could be independent? What is effectively a business so I could my parents happy ...  
I wanted to reply to effort, hard work and sacrifice, although my attempts would not be able to repay all their sacrifices ...
 
God is the Hearer, Listen to this heart moans are so powerless against this fate ...  
God the All-Seeing, See how fragile the waves rolled up my personal life ...  
God the Almighty Giver of Hints, Tips to Give your servant who can only rely on this thy so that I could be a creature of your creation can glorify each other and happy ....  
God the Merciful, All-care, love and Spare Me, because My heart is so hungry for love and darling ...
 

Lord, I plead with Thee, Lead and Lead Me to be a Winning Personal and Noble ... 
I Make People that are beneficial to others, Sharing Compassion and Love Thy ...  
I don't have the resources and effort to change anything and anyone. But If You are willing then whatever it certainly can happen ...  
Myself is my sincere to obey and adhere to will be done ...  
Lower thy wonders for the good of my life, my family and people who I hold dear ...
Lord, Only To Thee was I Appeal, Request and Lean Draw near I'm In You, Lord  

Putra Sulung
Big Thanks for you Daddy

SANG PEMBELA


Setiap orang mungkin telah memiliki pegangan (pedoman) hidupnya masing-masing untuk beraktifitas dan menjalani kehidupannya sehari-hari. Pedoman hidup ini bisa berupa dan didapatkan dari sebuah buku undang-undang/peraturan-peraturan, buku teori/praktis, novel, sampai ke kitab suci. Pedoman hidup ini merupakan acuan dasar yang menjadi sebuah prinsip-prinsip dalam hidup. Hiyaaah~ itu mungkin bagi seseorang yang memiliki ideology, konseptual, sistematis, berprinsip, juga berpendirian. Bagi yang tidak, mungkin mereka hanya mengikuti arus lingkungan yang terbawa kesana-kemari hingga pada suatu hari mereka kebingungan (karena tidak berpendirian tetap) dan akhirnya terhempas dari muka bumi ini.

Dan ironisnya lagi banyak diantara kita yang tidak menyadari apakah pedoman hidup atau kehidupan yang kita pilih dan kita jalani ini merupakan benar-benar keinginan kita yang sesungguhnya atau merupakan hasil dari doktrin-doktrin ideologis dari luar yang tidak kita sadari telah mencuci otak kita dan membuat seakan-akan itu benar-benar pilihan kita!?(Nah loh, bahasanya udah mulai membingungkan!?)
Baiklah, apa pun itu dalam kesempatan ini saya hanya ingin menuliskan apa yang ada dipikiran saya yang saya dapatkan dari sesuatu yang saya baca (hehehe…). Yang saya tulis ini yaitu mengenai pedoman hidup seluruh umat manusia yang telah didapatkan, diperjuangkan, dan diyakini, juga yang telah diturunkan kepada seorang Nabi besar Muhammad SAW.,yaitu Kitab Suci Umat Islam à Al-Qur’an. Dan saya ingin berbagi mengenai salah satu kelebihan Al-Qur’an ini diblog ini^^
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : “Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"
Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca menghadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal amal kami tidak sampai ini?"
Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Nah, itulah sesuatu yang saya baca dan saya bagikan diblog ini. Gara-gara ngga sengaja baca ini, saya segera membaca Al-Qur’an yang terakhir kalinya saya baca dibulan Ramadhan kemarin  (Jyahahaha~).
Salah satu kelebihan Al-Qur’an ini adalah pada suatu saat nanti ia akan menjadi pembela di akhirat nanti. Al-Qur’an ini akan datang kepada kita…eh! Ups! Maksudnya kepada ahli-ahlinya. Kan nanti dia bakal nanya,”Kenalkah kamu kepadaku?”Kalau kita benar-benar mengenalnya dengan suka membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkannya, yaaah~kita pasti ingatlah. Jyaaah~kalau jarang bahkan tidak sama sekali!? Emang diakhirat nanti kita bisa pura-pura kenal gitu!? SNSD, eh! SKSD maksudnya, alias Sok Kenal Sok Dekat gitu!?= =a. Dan hebatnya lagi kalau kita benar-benar kenal, dekat, bergaul, sahabatan, cs-an ma Al-Qur’an ini, kata Rasulullah SAW., orang tua kita juga kena imbasnya amalan-amalan baik kita itu diakhirat. Subhanallah, sekali yaah~. Yaaah~ udah mah di dunia banyak dosa ke orang tua, sering ngerepotin dan bikin susah orang tua, masa di akhirat juga masih ngga bisa membalas pengorbanan orang tua sich. Yaaah~setidaknya kalau di dunia ngga bisa ngebahagiakan, yaah~ bahagiakanlah orang tua kita di akhirat nanti.>.<
Yahahaha~ Semuanya tergantung pemahaman dan keyakinan masing-masing. Bagi yang percaya, yakin, beriman dan bertaqwa, yaaah~ maka Al-Qur’an inilah yang akan menjadi pedoman hidupnya. Semoga Allah SWT., memberikan Hidayah, Inayah beserta Petunjuk-Nya kepada kita, agar kita selalu berada di jalan yang lurus, benar dan diridhai-Nya. Amin


J.A.Y SS
Habis Gelap, terbitlah Terang

Rabu, 21 September 2011

The Question from The Important of Self-Sytem


  1. Apakah Anda setuju dengan penjelasan dari artikel The Important of Self-System? Mengapa dan jelaskan!
  2. Menurut Anda, apakah self-system itu diperlukan bagi kehidupan Anda?Jelaskan!
  3. Apakah Anda sudah merasa puas dengan diri (kepribadian) Anda saat ini?Jelaskan!
  4. Jika Anda (dengan sadar) telah/ingin mengonsepkan diri Anda. Bagaimana cara Anda mengonsepkan diri Anda sehingga Anda menjadi diri Anda saat ini? Dan bagaimana cara Anda mengonsepkan diri Anda untuk masa depan Anda?
  5. Menurut Anda, apakah pendidikan (formal) yang telah Anda jalani selama ini telah membangunkan pribadi unggul Anda ataukah sebaliknya? Jelaskan!
  6. Seberapa besarkah pengaruh lingkungan Anda dalam membentuk kepribadian Anda? Lingkungan mana yang paling berperan, keluargakah? Sekolahkah? Kampuskah? Tempat bermainkah? Mengapa dan jelaskan!
  7. Menurut Anda, lembaga atau organisasi mana dan seperti apakah yang paling efektif untuk mengembangkan potensi dan kepribadian Anda?
  8. Jika ada lembaga atau organisasi atau bahkan seseorang yang menawarkan kerjasama kepada Anda dalam hal ini (pengembangan self-system) yang dapat mengembangkan potensi dan kepribadian Anda maupun masyarakat, apakah Anda mau menerima dan turut berperan dalam hal ini? Mengapa dan jelaskan!

Mohon partisipasinya untuk menjawab questioner ini ke:
Alamat E-mail : bnwgroup01@yahoo.com

Terima Kasih banyak atas kerja sama dan partisipasi Anda yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membaca artikel The Important of Self-Sytem dan menjawab questioner yang terkait dengan itu.
Semoga ini bisa menjadi ladang ibadah dan amal bagi Anda, sehingga informasi ini bisa bermanfaat bagi diri Anda, Nusa dan Bangsa. Amin^^
^^

J.A.Y. SS
Creating your Life with Creating your Self.

THE IMPORTANT of SELF SYSTEM


Life is not about finding your self. Life is about creating yourself.
Itulah yang dikatakan seorang sahabat kepada saya beberapa waktu yang lalu. Selama ini saya terus menerus mencari jati diri saya yang  hilang, atau mencari jati diri saya yang sesungguhnya. Tetapi, dalam pencarian selama ini saya tidak menemukan jati diri saya tersebut. Namun, kalimat tersebut telah mengubah pandangan (persepsi) saya mengenai jati diri itu sendiri. 

Akan membutuhkan waktu yang lama dan panjang untuk mencari dan menemukan jati diri, karena dalam perjalanan pencariannya itu, kita akan menemukan berbagai kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan yang justru akan menambah bingung kita dan bahkan menjatuhkan pribadi kita saat ini. Nah, kebanyakan dari kita terjebak dalam kebingungan-kebingungan dalam menemukan jati-diri kita yang sesungguhnya itu. Bukannya mengembangkan dan membangun karakter pribadi yang baik, ini malah menjatuhkan kita karena stress, depresi dan frustasi yang menimpa diri kita dikarenakan adanya rasa kurang puas dengan kepribadian kita dan lebih parahnya lagi menjadikan kita membenci diri kita sendiri.
Kalimat yang sangat bijak: Life is not about finding yourself. Life is about creating yourself. Kalimat ini telah memberikan solusi bagi saya, yaitu bahwa daripada  hidup dipusingkan mencari jati-diri, lebih baik kita hidup menciptakan jati-diri kita itu sendiri. Yaah~kita konsepkan pribadi (jati-diri) yang kita idealkan tersebut. Dan lebih luasnya lagi, kita operasikan self-system  yang kita idealkan.
Jadi, jawabannya ada di system. Mengapa selama kita hidup sampai saat ini di dunia ini masih juga belum ada perubahan?Mengapa kita masih belum puas dengan tindakan dan kepribadian kita? Mengapa kita belum berprestasi? Berbagai pertanyaan yang bermunculan yang menunjukkan adanya ketidakpuasan dalam hidup kita ini sebenarnya mengarahkan kita pada sistem diri (self-system) atau lebih luasnya lagi adalah pada sistem hidup (life-system) kita itu sendiri.
Ada apa dengan system? Kenapa harus system? Ngapain sich si sistem ini? Hmm… Sebenarnya system itu sangat-sangatlah penting dan merupakan bagian yang paling mendasar dalam hidup. Kita tentunya pernah mendengar sebuah istilah seperti sistem pernafasan yang menjelaskan mengenai bagaimana cara kerja makhluk hidup bernafas mulai dari menghirup udara (oksigen) hingga masuk lubang hidung menuju paru-paru dan seterusnya. Kita pun pernah mendengar istilah sistem otak, yang menjelaskan bagaimana otak kita bekerja, hemisfer otak kiri mengarahkan pada logika, dan hemisfer otak kanan yang mengarahkan pada kreativitas dan intuisi kita, dan lain sebagainya. 

Nah, pikirkan apabila sistem pernafasan atau pun sistem otak kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya? Jika terjadi kekacauan yang amat parah pada sistem pernafasan kita, tentunya kita membutuhkan alat bantu oksigen agar bisa bernafas. Lalu apabila sistem otak kita pun tidak bekerja sebagaimana mestinya bisa saja kita menjadi lemah otak, amnesia, sakit jiwa, jadi zombie dan lain sebagainya. Begitu pun dengan system diri kita, apabila tidak diatur dan tidak jelas, maka itu akan sangat berpengaruh pada diri kita dan kehidupan kita. Ibaratnya komputer yang memiliki sistem tersendiri, diri kita pun memerlukan sebuah sistem yang canggih, terkonsepkan dan difungsikan agar terciptalah jati-diri yang kita idealkan. Karena pada dasarnya Tuhan Sang Maha Pencipta telah menciptakan kita dengan sistem yang paling canggih di dunia ini (karena yang bisa menciptakan manusia hanyalah Tuhan).
Jadi, ciptakanlah sebuah sistem yang cocok bagi diri Anda dan kehidupan Anda, yang dapat difungsikan dengan baik. Dengan sebuah system tentunya arah dan tujuan hidup kita akan semakin terarah dan semakin jelas.Konsepkan, jelaskan, agendakan, terangkan dan praktekan sistem tersebut. Bangunkan dan kembangkan potensi di dalam diri Anda itu dengan sebuah sistem yang baik dan benar. Agar Anda dapat mendapatkan jati-diri (kepribadian) yang ideal, yang mulia dan memuliakan bagi sesama.

Setelah membaca Artikel ini, mohon partisipasinya untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan meng-KLIK Link ini >>> The Question from The Important of Self-System

J.A.Y. SS
Creating your Life with Creating your Self.

Jumat, 19 Agustus 2011

MEMAHAMI PERBEDAAN ANTARA PRIA DAN WANITA: SUKA BICARA vs SUKA BERTENGKAR


Menurut buku yang saya baca!? Ternyata eh ternyata, rata-rata wanita hidup lebih lama tujuh tahun dibandingkan pria!? Huwoo~ pantesan tiap nonton di TV kebanyakan manusia yang umurnya ampe 100tahun bahkan lebih biasanya para wanita (jadi inget kisah wanita umur 100-an tahun mencari suami yang ke-20 ato yang ke berapa gitu yawh?!==’ apa pun itu yang jelas bukan gwa calonnya!? Nyehehe~). Hmm… kira-kira kenapa yawh bisa seperti itu? Nah, salah satu penyebabnya adalah dikarenakan adanya perbedaan kemampuan untuk mengatasi stress dan terutama wanita-lah yang jauh lebih baik dalam hal ini. Hoyoo~o~

Ketika seorang pria sedang mengalami stress dalam menjalani kehidupannya, untuk melupakan hal itu biasanya dengan memikirkan atau melakukan sesuatu yang lain dan berkonsentrasi ke dalam kegiatannya tersebut seperti, nonton tv, membaca, menulis, on-line, bermusik (gwa banget ini mah!?) dan lain sebagainya, guna menyingkirkan problematika yang sedang menggeluti pikirannya. Seorang pria yang sedang mengalami stress dan dia tidak menyibukkan dirinya dengan kegiatan lain akan berhenti bicara dan duduk sendirian di kursi goyang (ato begelantungan di pohon!?) sambil berusaha menemukan solusi atas masalahnya. Shikashi!? Bahayanya adalah bahwa jika stressnya terinternalisasi! dan itu bisa menghasilkan kondisi stress seperti diare, sembelit, sariawan, lambung, ato sampai serangan jantung!! Ckckck… semoga saja itu ga terjadi secara besamaan dah(complicated!?) eh!? Tepatnya semoga itu ga terjadi…

Sedangkan para wanita, mengatasi stress mereka dengan membicarakan masalah-masalah mereka berulang-ulang kali, ampe bolak-balik dan dari setiap sudut pandang tanpa mencapai kesimpulan apa pun. Nah, dengan membicarakan masalah-masalah itu, maka mereka punya sarana untuk melepas stress yang sedang mereka alami. Tapi, jika seorang pria yang melakukan hal tersebut, maka biasanya para pria lain bakal berasumsi bahwa dirinya tidak mampu dan sedang meminta solusi. Ngomong we gengsi-lah…Bwahaha~ tapi sebenernya mungkin itu menyangkut harga diri seorang pria. Kebanyakannya berasumsi:”Saya bisa mengatasi dan menyelesaikan semua masalah tanpa bantuan siapa pun”… walopun pada akhirnya?!....

Hmm… contohnya dalam kasus di tv yang tidak sengaja saya tonton!? Xp. Saya sering melihat kisah pertengkaran suami-istri yang ga ada habis-habisnya dan ga cape-capenya cukcak cekcok bahkan ampe tengah malem, dan itu sangat mengganggu dinasnya si pocong dan para kunti di kala itu!? (ngarang!? Jyahaha). Dan ketegangan ini bisa berlangsung ampe berbulan-bulan lamanya.

Huyoo~ ini merupakan misteri bagi pria, mengapa para wanita suka berbicara dalam percekcokan, terutama pada waktu tengah malam (kesurupan gitu?!==’). Hmm… Otak wanita, bagaimana pun adalah sebuah computer komunikasi yang berbasis proses. Wanita suka berbicara tentang setiap aspek dari tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan mereka. Sedangkan, Pria lebih cenderung menarik diri dari prospek seperti itu. Pria lebih suka bertengkar dan kemudian melupakannya untuk memikirkan sesuatu yang lain.

Para wanita ingin membuat kedamaian dan melunturkan ketidaksepakatan apa pun. Mereka yakin bahwa dengan bicara dapat membuat
setiap orang merasa lebih baik.
Pria punya keyakinan bahwa bicara biasanya dapat membuat keadaan jadi jauh lebih buruk.

SOLUSI
Menurut buku yang saya baca. Tatkala seorang wanita sedang membicarakan sebuah masalah dan mungkin tampaknya tidak masuk akal, ingatlah bahwa dia perlu melewati proses bicara tersebut agar supaya dirinya merasa lebih baik. Dengarkanlah dengan rasa sayang dan beritahu kepadanya bahwa Anda selalu ada untuk mendengarkan ketika dia memerlukan diri Anda. Ini jauh lebih mudah/lebih baik daripada berusaha untuk membetulkan masalah-masalah yang tidak ada dan ini membuat Anda mendapatkan banyak poin. (Yaaah~ siapa tau yang asalnya hatinya warna ungu bisa langsung berubah jadi orange atau merah muda…Jyaah~ dikira Harvest Moon!?Xp)

Bila Anda tidak dapat segera menanggapi, mintalah dengan halus kepada seorang wanita, apakah dia dapat meninggalkan pokok pembicaraan itu dan membahasnya lagi di lain waktu ketika emosinya sudah mulai menurun untuk sebuah pertengkaran. Katakanlah:”Maaf kanjeng mamih, hamba tidak bisa memikirkan ini sekarang. Bisakah kita bicarakan itu besok saja (ato kapanlah!?), tatkala hamba sudah punya kesempatan untuk memikirkannya?” Hmm… pendekatan ini cenderung jauh lebih berhasil dibandingkan tidak mengatakan apa pun dan berharap sang wanita akan kehabisan kata-kata.

Hiyaaahhh~
Kurang lebih begitulah, semoga bermanfaat yawh…. (pegel punggung!?)

J.A.Y SS
No Woman No Cry

Referensi:
- Barbara and Allan Pease, Why Women Cry.

Sabtu, 13 Agustus 2011

THE ART HAVE A CONCEPTION TECHNOLOGY


Growth significantly the development of science is able to adopt a variety of application of knowledge to the emergence of new branches of knowledge.One of the reforms in the areas of knowledge related to the art is the emergence of a branch of art associated with the use of advanced tools.

 
Branch of the art knowledge relating to the use of technology is the emergence of a branch of art, like acting (particularly soap operas), documentation (cinema), audiovisual (keproduseran) and others. Forum for the assessment of knowledge in fields related to the use of such sophisticated equipment led to claim the role of knowledge in the field of arts and adaptation. The emergence of technology-minded branch of art be a sign that the vehicle for the development of art and knowledge of art in connection with the insight of technology capable of adapting new knowledge as a container casting art talents relate to the use of advanced tools.

Art as a methodology to introduce someone to understand the object into the problems associated with the work of art and socializing. With imagination, someone who learned the art can be chestnut wishful especially in finding new things, creating new things, and memodivikasi existing findings into new forms as a representation of something that has long existed.

The branches of the arts as mentioned above is the basic strength of a very effective way to bring inspiration to many people. Imagination of someone who learned the arts can be developed more widely with improving and developing the language of motion, appearance, sound, and sounds to keep growing and evolving according to reputation level and body language, the language of movement, as well as the language of sound combined with a psychological approach.

Artistic activity which is encased in the manufacture art form of artwork associated with the reflection of ideas, and actions associated with the continuous process. Arts activities involving some aspect of multilingual, multicultural and multidimensional able to reach out widely over a few things namely.

1. Setting up a parallel education,
2. Develop knowledge of different cultures,
3. Providing community values
​​, cultural Introduce the education, as well,
4. Help educators and educated to develop perspective multicultural.