Selasa, 19 Juli 2011

ABRAHAM MASLOW:KISAH PENGANTAR

YUHUU~Kali ini Jay ingin berbagai mengenai salah satu tokoh favorit psikologi saya, yaitu Abraham Maslow (bukan Marshmallow yawh!?) Hehehe… Teori-teorinya termasuk ke dalam teori Humanistik dan teori/pemikirannya disebut teori dinamika-holistik. Apakah itu? Nanti a.k.a kapan-kapan kita bahas dech… Karena disini saya hanya mau menuliskan sebuah pengantar dulu biar afdhol… Bwahahaha~ Cekibrot…

          Sering kita lihat, kita baca atau pun kita dengar dan bahkan kita sadari mengenai kemampuan akademis seseorang (siswa), ada beberapa siswa yang kepandaiannya masuk ke dalam kategori “rata-rata” tapi sanggup lulus dengan nilai baik, sementara siswa yang unggul kepandaiannya hanya lulus dengan nilai rata-rata, sedangkan beberapa siswa yang sangat unggul dan brilian malah justru berpotensi untuk di depak (drop out) dari kampus!?Hmm…Ckckck… Apakah faktor yang menyebabkan situasi ini? Apakah aturan dunia sudah terbalik? Apakah ini tanda-tanda kiamat?Hunyoo~ ga sampai segitunya sich…Xp. Tapi pada dasarnya semua hasil yang bisa atau telah kita raih itu dipengaruhi oleh yang namanya motivasi. Jadi, motivasi mungkin menjadi faktor yang paling dicurigai atas kejadian tersebut (investigasi). Atau bisa juga dikarenakan kesehatan pribadi, kejadian-kejadian yang membuat dirinya down entah karena kematian dari orang yang disayanginya atau siapa pun itu dan mungkin saja disebabkan karena terlalu banyaknya pekerjaan-pekerjaan yang menjadi beban. Apapun itu semuanya bisa mengarah pada motivasi seseorang.
          Dikisahkan, beberapa tahun yang lalu, seorang mahasiswa muda yang brilian sedang berjuang untuk bisa lulus semester 6. Meskipun dapat mengikuti kuliah dengan baik pada mata kuliah yang membangkitkan minatnya namun, dia akan menunjukan performa rendah pada mata kuliah lain dan mendapat nilai akademis yang sangat rendah (Hehehe…jangan-jangan statistic, sama kayak saya!?:p). Dikemudian hari ketika laki-laki muda ini menjalani tes IQ, ternyata hasilnya sangat mengejutkan karena dia berhasil mendapat skor 195, sebuah nilai yang sangat tinggi dan hanya 1:1.000.000 yang bisa memperolehnya. Kalau begitu, bukan kemampuan rendah intelektual yang membuat buruknya performa akademis anak muda ini. Terus apa duong?!

          Nyehehehe… Ternyata eh ternyata, sama seperti anak-anakn muda lainnya, siswa ini ternyata sedang kasmaran (cieciecie…Prikitiw!?XD), karena kondisi yang sedang berbunga-bunga didalam hatinya yang penuh dengan gejolak cinta kawula muda yang membara…(Lebaaayy) yang telah membuatnya sulit konsentrasi dengan tugas-tugas kuliahnya. Karena sifatnya yang pemalu (malu-malu mau!) dia tidak berani PDKT-an ama perempuan yang disukainya itu dengan cara romantis pada umumnya. Apalagi perempuan itu adalah sepupunya sendiri (JengJEngJeng!?). Huwee~ laki-laki muda ini hanya bisa mencintai sepupunya dari jauh, samar-samar,tidak pernah mendekati atau mengungkapkan perasaan-perasaannya. Kemudian sebuah peristiwa yang menguntungkan mengubah hidupnya. Ketika mengunjungi bibi-nya, kakak perempuan dari sepupu perempuannya itu menjodoh-jodohkan si perempuan itu dengan dirinya, mendukung, bahkan menyuruh laki-laki muda menciumnya untuk membuktikan rasa cintanya itu. Akhirnya dia pun melakukannya dan yang sangat mengejutkan, sepupu perempuannya itu tidak menghindar. Perempuan itu malah balik mencium dirinya… HUWOOO~Hu’Huy…dan sejak saat itulah si laki-laki muda itu merasakan hidupnya bermakna… IhikIhik,,, yang namanya jodoh mah ga akan kemana gan…>o<

          Laki-laki muda pemalu ini yang jelas bukan saya, karena saya tuch laki-laki muda yang malu-maluin!?Bwahaha… Dia adalah Abraham Maslow dan sepupu perempuannya adalah Bertha Goodman. Setelah ciuman pertama yang mengesankan itu. Abe dan Bertha menikah tidak lama kemudian^^ dan pernikahan ini mengubahnya dari seorang mahasiswa rata-rata menjadi sarjana brilian yang akhirnya membentuk arah psikologi humanistic di Amerika Serikat.
          Huwee~ The Power of Love, Cinta merubah segalanya^^(seandainya saya menemukan belahan jiwaku…Hiks!?). Cerita ini bukan dimaksudkan untuk merekomendasikan pembaca untuk menikahi sepupunya masing-masing, melainkan untuk menunjukkan bagaimana seseorang yang brilian kadang-kadang hanya memerlukan sedikit dukungan atau dorongan untuk mewujudkan potensi mereka yang menakjubkan…>o<

J.A.Y SS
We are Briliant

Referensi:
- Feist and Feist, Theories of Personality, McGraw Hill, New York, 2006.

LIFE IS DECISION

Hidup merupakan suatu pilihan, ada berbagai pilihan di setiap kehidupan kita dan kita harus memutuskannya, yang manakah yang baik untuk kita, masa depan kita, keluarga kita dan orang-orang yang dekat dengan kita. Dan yang terpenting adalah bahwa pilihan kita tidak merugikan orang lain.
            Masalahnya adalah sebagian besar orang tidak bisa memutuskan jalan hidupnya sendiri, mereka banyak bergantung kepada orang lain. Mereka banyak mengikuti keputusan orang lain, seperti orang tua kita, sahabat kita atau siapa pun itu. Padahal jalan hidup setiap orang berbeda-beda, karena setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda pula. Nah, oleh karena itu kita banyak menyalahkan orang lain, padahal itu pilihan kita untuk mengikuti mereka.
            Jadilah diri sendiri, pahami diri cari tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam diri kita gunakan naluri percayakan pada hati mana kah yang cocok bagi kita karena yang menjalani hidup itu yaa kita sendiri, bukan orang lain. Dan buktikan pada mereka siapa yang akan tertawa dan siapakah yang akan menangis.  Bukankah ada kenikmatan tersendiri ketika kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita, sekecil apa pun itu. Toh faktanya, banyak orang di luar sana yang punya jabatan tinggi, berpenghasilan tinggi tetapi hidupnya tidak bahagia karena berbagai beban psikis yang dialaminya. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hatinya. Karena ada keterpaksaan. Sahabat-sahabat sekalian, ingatlah yang menentukan kebahagiaan diri itu yaa kita sendiri, bukan orang lain. Intinya kalau kita bahagia orang-orang yang disekitar kita juga bakal ikut bahagia kok. Jadi, buatlah keputusan dengan baik percayakan pada diri sesuaikan dengan hati dan jangan biarkan penyesalan datang menghampirimu. Dan jangan biarkan waktu anda dihabiskan dengan sesuatu yang tidak perlu, biarkan orang-orang tertawa mengejekmu atau menghinamu, tapi buktikanlah siapa yang akan menangis dan siapa yang akan tertawa dikemudian hari.
            Yang perlu kita lakukan saat ini adalah membuat pilar-pilar hidup kita agar ketika salah satu pilar roboh, kita masih mempunyai pilar lain yang menopang hidup kita.

J.A.Y. HIKARI 

Senin, 11 Juli 2011

KONSEPSI PSIKOLOGIS TENTANG MANUSIA

YAHA! Sebelumnya kita sudah tau bahwa psikologi dalam perkembangannya mempelajari tentang tingkah laku manusia. Hmm… Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda. Karena pada dasarnya dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari perspektif (sudut pandang)-nya terhadap suatu kejadian. Perspektif (sudut pandang) kita ini tidak terlepas dari background (latar belakang) kita dalam berpikir, bertindak, pengaruh lingkungan dan pembelajaran dll, makanya perpektif setiap individu pun berbeda-beda, karena pengaruh lingkungan, budaya dan pengalaman setiap individu-pun berbeda-beda. Hehehe… dalam psikologi ada beberapa pendekatan untuk menjelaskan mengenai tingkah laku manusia, yaitu:

  1. PENDEKATAN NEUROBIOLOGICAL (PERSPEKTIF BIOLOGIS)
Cara PDKT-an ini menekankan bahwa semua proses psikologis digambarkan sebagai kegiatan otak dan system saraf. Karena tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan system saraf. Pendekatan neirobiological berupaya mengaitkan pikiran yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi di dalam tubuh serta menentukan proses neurobiology yang mendasari perilaku dan proses mental.

  1. PENDEKATAN BEHAVIORAL (PERSPEKTIF PERILAKU)
Menurut PDKT-an ini tinggkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S-R atau suatu kaitan stimulus – respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Proses psikologis yang dialami individu dilihat berdasarkan tingkah laku yang tampak dan dapat diobservasi. Hmm… Perilakunya pun dipengaruhi oleh reinforcement (ganjaran-hukuman). Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson, kemudian dikembangkan oleh banyak ahli seperti B.F. Skinner dan melahirkan banyak sub-aliran.

  1. PENDEKATAN KOGNITIF (PERSPEKTIF KOGNITIF)
Menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Jadi, manusia tidak hanya merupakan reseptor yang pasif terhadap stimuli, pikiran manusia secara aktif memproses informasi yang diterima lalu mengubahnya menjadi tanda-tanda yang digunakan dalam otak dan memproduksinya jika dibutuhkan. Karena tentunya manusia dapat menalar, membuat rencana, mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diingatnya, dan mungkin, yang paling jelas bagi semua manusia, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain.

  1. PENDEKATAN PSIKOANALISA (PERSPEKTIF PSIKOANALITK)
Dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh Bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan impuls atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Asumsi dasar teorinya banyak perilaku manusia yang dipengaruhi oleh naluri (instink) bawaan yang sebagian besar tidak disadari. Perilaku tidak sadar itu bisa berupa pikiran-pikiran rasa takut dan keinginan-keinginan yang tidak disadari oleh individu namun sangat mempengaruhi tingkah lakunya. Impuls-impuls tidak sadar itu dapat mewujudkan dirinya dalam wujud mimpi, salah ucap (split of the tongue), gejala-gejala neurotis dan sebagainya. Pandangan terhadap alam manusia pada dasarnya “negatif”. Manusia pada dasarnya didorong oleh naluri dasar yang sama seperti hewan (yaitu naluri seks dan agresi)

  1. PENDEKATAN HUMANISTIK (PERSPEKTIF FENOMENOLOGI)
Lebih memperhatikan pada pengalaman subjektif individu, karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran oleh aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Dasar asumsinya, manusia bebas memilih dan menentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukannya. Kekuatan motivasional individu yang utama terletak pada kecenderungan kea rah “pengembangan” dan “aktualisasi diri”. Dalam PDKT-an ini memandang manusia dengan lebih optimis,”pada dasarnya semua manusia dilahirkan baik.”
Ahli Psikologi Fenomenologi cenderung menolak pendapat bahwa perilaku adalah dikendalikan oleh stimuli eksternal (behaviorisme), atau oleh pengolahan informasi dalam persepsi dan memori (psikologi kognitif) atau oleh impuls bawah sadar (teori psikoanalitik).
Sebagian teori fenomenologikal dinamakan humanistic karena mereka menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan. Sebagai contohnya kea rah aktualisasi diri. Menurut teori humanistic, kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri. Semua manusia memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya sampai penuh, untuk berkembang lebih jauh dari keadaannya sekarang.

Huwaaa~ cuappe ah, kurang lebih begitulah mengenai konsepsi psikologis tentang manusia. Semoga bermanfaat~ >.<

J.A.Y SS >o< 

Catatan:
-         Stimulus : Satu tanda untuk beraksi atau berbuat.
-         Organisme : Kelompok Sosial.
-         Impuls : Satu dorongan tiba-tiba untuk berbuat; satu kesadaran dari kecenderungan mengarah pada perbuatan.
-         Reseptor : Satu struktur khusus yang teramat peka terhadap jenis-jenis perangsang tertentu.

Referensi:
-         Dari catatan-catatan dan slide pembelajaran Psikologi Umum I di UIN SGD BDG (2009)
-         Rita. L Atkinson dkk, Pengantar Psikologi Jilid 1, Penerbit Interaksara.

Sabtu, 09 Juli 2011

PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU DAN SENI

Yowh~Qt lanjut lagi belajar psikologinya yawh>.<. Kali ini Jay mau ngebahas mengenai Psikologi sebagai Ilmu dan Psikologi sebagai Seni.

A.    PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU
Pertanyaannya: Apakah Ilmu pengetahuan itu?==’
          Hmm.. kata “ilmu” merupakan terjemahan dari kata Inggris yaitu science. Kata science berasal dari kata latin yaitu scientia yang berarti “pengetahuan”. Kata scientia berasal dari bentuk kata kerja scire yang artinya “mempelajari”, “mengetahui.”(Soeprapto, 1996:102). Huyoo~ tapi pada pertumbuhannya, pengertian ilmu (science) ini mengalami perluasan arti sehingga merujuk segenap pengetahuan sistematik (systematic knowledge).

          Lalu apakah ilmu pengetahuan itu? Hmm… Ilmu pengetahuan berawal dari kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos), *tidak termasuk alam mbah dukun (ultraman cosmos) -> IGNORE  T.T
          Jyahaa~ yang jelas manusia itu telah diberkati hasrat ingin tahu!? Tentunya manusia telah diberi akan dan pikiran untuk itu >.<. Di abad pertengahan yang lalu (jaman fir’aun di Mohawk!?Xp), Rene Descartes (Kartesius) dikenal sebagai tokoh filsafat rasionalism ahli matematika dan ahli ilmu faal mengatakan, “Berpikir merupakan hal yang penting sekali bagi manusia” Ucapannya yang terkenal adalah COGITO ERGO SUM (bukan mantra sihir yawh!?) yang artinya “SAYA BERPIKIR MAKA SAYA ADA

Mengenai manusia adalah makhluk yang berpikir (yang membedakannya dari binatang) telah tersurat dan tersirat dalam firman Allah SWT :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 164)

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.” (QS. Ar-Ruum [30]:8)

          Adapun definisi Ilmu Pengetahuan adalah hasil upaya manusia dalam mencari kebenaran tentang sesuatu, melalui sesuatu penelitian dengan berbagai alat dan persyaratannya, yang disusun secara sistematis, sehingga dapat dipelajari, disebarluaskan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia. Lalu ada juga syarat-syarat Psikologi sebagai Ilmu, yaitu:

1.      BERSIFAT EMPIRIS. Jadi harus bisa dibuktikan (nyata/fakta). Tidak berdasarkan intuisi atau pendapat semata-mata. Fakta disimpulkan berdasarkan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Kebenarannya (pengambilan  data mengikuti langkah-langkah dalam metode ilmiah)
2.      HARUS SISTEMATIS. Jadi data hasil penelitian diringkas menjadi sejumlah prinsip. Bisa melalui klasifikasi membuat susunan atau hubungan antar gejala-gejala yang diteliti secara tertib dan ekonomis (bersifat induktif dan deduktif).
3.      HARUS MAMPU MELAKUKAN PENGUKURAN (dalam psikologi digunakan berbagai alat-alat tes)
4.      HARUS MAMPU MEMILIKI DEFINISI TERHADAP ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN. Misalnya definisi tentang emosi, motivasi, berpikir dan lain sebagainya.

B.     PSIKOLOGI SEBAGAI SENI

Ilmu dibedakan dengan seni. Seni merupakan suatu keterampilan atau kecakapan untuk mengerjakan sesuatu yang diperoleh dengan melakukan pengkajian, latihan dan pengalaman khusus. Ilmu dapat dipelajari melalui berbagai buku. Sedangkan seni dalam psikologi merupakan keterampilan yang dikembangkan melalui pengalaman khusus, sulit dipelajari dari buku. Jadi baru bisa dimengerti setelah menguasai bahan-bahan yang mendasari ilmu psikologi.
Psikologi sebagai sebuah keterampilan atau kemampuan untuk melakukan dapat dicapai melalui 3 hal berikut:

1.      BY STUDY. Harus menguasai berbagai konsep dalam psikologi untuk membantu memahami perilaku individu. Contohnya, konsep perkembangan, kepribadian, abnormalitas dan lain sebagainya
2.      BY PRACTICE. Setelah konsep dikuasai, harus ada kesempatan untuk menerapkannya langsung (dipraktekan)
3.      BY SPECIAL EXPERIENCE. Untuk meningkatkan skill yang dimiliki. Misalnya, saat menemukan kasus-kasus spesifik ketika praktek dilapangan.

Huweee~ lumanyanlah pembelajaran kali ini… Bersambung yaawh~ >.<

J.A.Y SS >o<

Referensi;
  - Dari catatan-catatan dan slide pembelajaran Psikologi Umum I di UNISBA (2007) dan UIN SGD BDG (2009) yang berserakan di kamar Xp
- Drs. Alex Sobur, M.Si. Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung, 2003.
         

Jumat, 08 Juli 2011

BEDAH LIRIK : RENAI RIDER from BUONO! part 1


Jyahaha~ membahas mengenai salah satu lagu buono! Yang sering dibawain oleh Summer Sound yaitu Renai Rider. Awal debut SS di Maranata 2009 yang lalu juga bawain lagu ini loh.>.<
Sekai ga owareba sore made jan. Suki da yo! Omae Suki! Suki! Suki nanda!
Until the ends of the earth. I like you! I like you! I like you! I like you!
Jitabata atashi wa ikiteru ze Kizuke yo! Omae Suki! Suki! Suki na noni!
This struggling me is alive. Notice me, you! I like you! I like you! Even though I like you!

          Yahaha~ ini mah sich hanya mengungkapkan persepsi/pandangan saya mengenai isi lirik lagu ini. Membahas mengenai cinta tentunya sering saya bahas diblog-blog yang saya miliki ini (Brand New World Blog), jadi untuk lebih jelasnya lagi Anda bisa membacanya di Love (Cinta) Categories.Hmm… setiap orang pada dasarnya memiliki insting-insting untuk bertahan hidup, jika di dalam psikoanalisis teorinya Freud kita akan menemukan dua insting yang dimiliki oleh manusia, yaitu insting hidup dan insting mati. Hahaha…Jadi ada teorinya nich dalam bedah lirik ini.>.< (moga-moga aja nyambung!?) Di dalam insting hidup itu ada yang namanya afeksi (rasa kasih sayang), setiap individu membutuhkan yang namanya perhatian. Sebut saja termasuk didalamnya rasa suka dan cinta. Hmm… Apa yang Anda rasakan ketika Anda menyukai seseorang?Apakah Anda menginginkan apa yang Anda sukai itu? Dan apakah Anda akan mempertahankan apa yang Anda sukai itu? Jika Anda sedang menyukai seseorang, bisakah Anda mengungkapkannya dengan mudah? Yahaha~ ada banyak cara untuk mendapatkan apa yang kita sukai itu. Disaat kita menyukai seseorang, secara alami kita akan mencari-cari perhatian orang tersebut,bahkan kita pun akan memberi perhatian lebih kepada orang yang kita sukai itu. Rasanya senang dan bahagia jika bersama-sama dengan orang yang kita sukai.^^ Ungkapan rasa suka kita itu bisa kita sampai melalui sebuah lagu dengan lirik-lirik penuh cinta berisikan gombalan-gombalan yang menghanyutkan… Jyahaha~

Iitai kuse ni ienain da yo. Tsutaetai na My Heart. Oh Yes! Hiiroo wa hitori dake
I want to say it, but I can't. I want to tell you about my heart. Oh yes! There is only one hero
Koi shiteru kagiri dekoboko darake Hashiri tsuzukero hora! Henachoko Raidaa. Yuuyake ippon michi motto motto tsuyoku. Seishun no kouya wo hashire
As long as I'm in love, I'll be full of inconsistencies. Keep riding, hey! Novice Rider. A road at sunset; Ride the wasteland of youth. stronger and stronger.


          Chechapy (baca:tetapi) ada pun orang yang sulit mengungkapkan perasaan yang tersimpan di dalam hati. Entah itu karena malu, takut, segan atau ga percaya diri sehingga ampe tua pun tuch orang saling menunggu siapa yang akan mengungkapkannya duluan. Sayang yah, padahal sama-sama suka (cinta). Nah, kalau bertepuk sebelah tangan gimana hayoo?! Tapi rasa suka itu tidak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata, karena banyak juga yang mengungkapkan rasa suka, sayang dan cintanya dengan sebuah tindakan, dengan perhatian lebih, dengan selalu berkorban. Seperti ngebela-belain ampe hujan-hujanan untuk ngebantu orang yang kita sukai, menunggu berjam-jam untuk bertemu orang yang kita sukai, bahkan  ampe menghabiskan uang mengorbankan harta,tahta dan jabatan untuk orang yang kita sayangi itu. Halah-halah~ bahasanya berlebihan tetapi emang ada yang ampe segitunya. Cinta mengalahkan segalanya cuy… Ngomongin cinta terkadang bisa keluar dari rasionalitas dan akal sehat… Ckckck kekuatannya luar biasa!? Karena mampu membuat seseorang melakukan sesuatu yang tidak terpikirkan oleh akal. Sappo dalam dongeng Yunani sanggup terjun dari puncak karang yang tinggi, karena sangat menanggung rindu dan cinta. Rama sanggup berkorban apa saja demi Sinta. Shah Jehan mendirikan Taj Mahal sebagai bukti cinta kepada istrinya. Kisah Laila dan Majnun serta Romeo dan Juliet telah membuktikannya pula.

Bersambung~
J.A.Y SS

PSIKOLOGI PENGANTAR part. 2


YAHOO~ kita lanjutkan kembali ke-sharing­ ilmu psikologi berikutnya^^. Sebelumnya kita udah memikirkan dan merenungkan mengenai alasan kita mempelajari psikologi, hal tersebut perlu dilakukan agar pikiran kita lebih terbuka dan siap menerima informasi/ilmu/pengetahuan psikologi. Dengan mengetahui tujuan dan harapan kita di jurusan psikologi setidaknya dengan begitu kita punya arah yang jelas dalam melaksanakan perkuliahan. Jangan sia-sia-kan waktu dan uang kita dengan hal-hal yang tidak jelas arahnya, kita harus berkembang dan itu tidak hanya yang bersifat kuantitatif (nilai-nya) saja tapi juga kita pun harus menjadi pribadi yang berkualitas (efektif, efisien dan produktif). Kebanyakan dari mahasiswa yang kuliah hanya sebagai formalitas pendidikan untuk mendapatkan sebuah gelar. Jika motif-nya hanya itu, sebagian besar dari mereka menjadi mahasiswa 3K yaitu kuliah, kantin, kosan. Tidak hanya itu, ada pun dari mereka yang terjebak (nyaman) ke dalam zona belajar konservatif (tradisional)… Hayahayahaya~ malah melebar ke Psikologi Pendidikan, ntar dah kita bahas tentang belajar-mengajar di lain postingan… Nyehehehe~Xp

          Wokey… Selanjutnya kita harus mengerti apa itu Psikologi?pengertiannya, ruang lingkupnya, metoda-nya, bidang-bidangnya dan lain sebagainya. Eits… tapi sayangnya saya malas banget untuk membahas hal-hal itu karna tentunya Anda tinggal search si mbah google dengan menggunakan keyword tadi, Anda bisa mendapatkan informasi yang cukup, dan ditambah dari buku-buku Psikologi Umum yang sudah atau akan Anda miliki pun telah menerangkannya dengan jelas mengenai Psikologi beserta antek-anteknya (wadaw,bahasana!?). Hehehe~klo saya membahas semuanyakan jadinya mubazir tulisan saya ini dan itu sangat mudah buat di contek dari berbagai referensi… Terus ngapain duong disini?==a… Hmm~ Eeee~ Anoooo~ ngapain yah?! Haaa~ udahan ajah dech kalau gitu mah!? (*Plak… Ga Guna!!!). Yaaahh~karna niat saya-kan mau berbagi, jadi saya disini akan membagikan semua apa yang saya mengerti dan saya pahami, biar bermanfaat gituloh elmuna (baca:ilmunya). YAHA!Saya mencoba membagikan garis besarnya mengenai Psikologi… Wokey~>o<d
          Kita lihat yah, Psikologi itu dalam Bahasa Indonesia terdiri dari kata P.S.I.K.O.L.O.G.I. betul!? Anda pintar sekali… Yah kurang lebih begitulah garis besarnya… Terima Kasih udah membaca… Bye-bye~ (*di KA-MEHA-MEHA + di BOMBARDIR +… +…+….oleh pembaca T.T). Yosh~Pengertiannya secara bahasa psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos/logia yang berarti ilmu, jadi secara etimologis psikologis berarti ilmu yang mempelajari jiwa. Nah, akan tetapi seberjalanannya waktu dan dikarenakan sulit sekali untuk mengamati dan meneliti jiwa yang sifatnya abstrak itu maka pengertian psikologi pun dipersempit (dipermudah) menjadi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sama halnya dengan beberapa ilmu yang lain, pengujian/penelitian psikologi awalnya menggunakan binatang sebagai kelinci percobaan (behaviourism). Lalu menurut Feldman, psikologi merupakan suatu kajian ilmiah mengenai tingkah laku dan proses-proses mental. Dalam hal ini, tingkah laku tidak dipandang sebagai apa yang dilakukan oleh individu saja, melainkan juga apa yang dipikirkan, dirasakan, dipersepsi, dipahami, diingat serta aktivitas-aktivitas biologis lainnya.

          Huyaaa~ ilmu psikologi itu merupakan cabang ilmu pengetahuan termuda loch dibandingkan ilmu-ilmu yang lainnya>.< karna sebelum-sebelumnya ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku (jiwa) manusia ini merupakan bagian dari filsafat (the mother of science). Lalu, sejak kapan yawh psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri? Hmm… begini ceritanya: Dikarenakan pesatnya perkembangan pengetahuan eksakta telah menyadarkan para ahli untuk  menjadikan psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri (terlepas dari ikatan persaudaraan dengan ilmu filsafat, faal dan kedokteran!Xp). Salah satu tokohnya adalah WILHEM WUNDT (1832-1930), beliau lahir di Boden dari keluarga pendeta. Sejak kecil ia jarang bermain dengan teman sebaya dan lebih banyak bergaul dengan orang dewasa. Ia seorang dokter juga ahli Fisiologi tetapi tertarik pada Psikologi. Ia yakin bahwa gejala kejiwaan tidak hanya diterangkan dengan melalui proses fisiknya saja. Fisiologi hanya pengetahuan pembantu bagi psikologi, oleh karena itu psikologi harus berdiri sendiri. Lalu pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium yang pertama kali di Leipzig yang diakui secara resmi oleh universitas. Nah dari sini-lah psikologi mulai diakui sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Karena itu juga Wundt disebut sebagai pendiri psikologi atau bapak psikologi. Penelitian-penelitiannya yang eksperimen dalam psikologi menyebabkan ia dibebut juga Bapak Psikologi Eksperimen. Dalam penelitian psikologi factor pribadi tidak dapat diabaikan. Dia terkenal dengan tiga dimensi perasaan emosi:

SENANG – TIDAK SENANG
BERSEMANGAT – TENANG
TEGANG – SANTAI

Jasa Wundt:
  1. Pendapat-pendapatnya merupakan rintisan ke arah Psikologi Gestalt
  2. Menentang Psikologi yang bersifat mekanis
  3. Tidak menyetujui intelektualisme tetapi voluntarisme
  4. pelopor dan perintis dalam Psikologi Empiris

Bersambung yawh~ >o<

Catatan :
Intelektualisme :  ketaatan atau kesetiaan thd latihan daya pikir dan pencarian sesuatu berdasarkan ilmu

Voluntarisme adalah paham yang menyatakan bahwa kehendak adalah kunci untuk segala yang terjadi dalam hidup manusia.

Referensi:
-Catatan-catatan dan Slide perkuliahan di UNISBA 2007 dan UIN 2009 (hehehe…Xp)


J.A.Y SS
>o<

Selasa, 05 Juli 2011

PENGANTAR PSIKOLOGI part 1

Psikologi, apakah yang dimaksud dengan psikologi? Dari mana awal mulanya psikologi itu? Apa yang menarik dari psikologi? Bagaimana psikologi dapat dipelajari dan diterapkan? Hmm…Akan bermunculan pertanyaan-pertanyaan dari rasa keingintahuan kita mengenai psikologi. What?Why?Who?When?Where?and How?
Ok… Karna saya pun sedang mempelajari tentang psikologi, maka saya ingin berbagi (sharing) mengenai apa yang saya ketahui dan saya pelajari tentang psikologi. Yang saya ketahui adalah bahwa psikologi telah menyentuh semua Aspek kehidupan kita. Oh iyaaah~ karna semenjak kita lahir bahkan sebelum kita dilahirkan (masih dalam kandungan)-pun sudah disentuh (dipelajari) dalam ilmu psikologi yang tentunya akan dibahas di dalam bidang-bidang psikologi. Mulai dari segi perkembangan, social, industri dan organisasi, klinis, pendidikan dan lain sebagainya yang tentunya berhubungan dengan aspek kehidupan manusia. Tetapi dalam kesempatan ini saya hanya akan menuliskan mengenai pengantar psikologi agar kita bisa lebih siap untup mempelajari psikologi.

Bagi Anda yang tertarik mengenai manusia,sebab-sebab mengapa mereka berpikir dan bertindak, pandangan hidup mereka yang dapat menilai sikap dan reaksi yang mereka lakukan sendiri. Bahkan bagi Anda yang tertarik dengan tingkah laku-tingkah laku yang Anda sadari atau tidak Anda sadari, mengapa demikian? Apa penyebabnya? Bisakah kita mengontrol atau mengendalikannya? Dan lain sebagainya ini telah menggugah rasa ingin tahu Anda yang ingin mempelajari dan mendalaminya.
Nah sebelum kita melanjutkan kepembahasan berikutnya, sebaiknya bagi Anda yang ingin mempelajari Psikologi, pikirkan dan renungkan ini:

Kenapa Anda tertarik dengan Psikologi?
Apakah tujuan Anda mempelajari Psikologi?
Apa yang Anda harapkan ketika mempelajari Psikologi?

Diawal perkuliahan Psikologi Umum di tahun 2007 yang lalu (berasa tua!?==a) dimana saya berkuliah di Fakultas Psikologi UNISBA, kami ditanya oleh dosen PSIUM saat itu,”Apa alasan Anda memilih jurusan Psikologi?”Satu per satu dari kami harus menjawabnya, berbagai jawaban pun terlontar dari para mahasiswa baru, begitu pun dengan saya. Saya menjawab: “Saya ingin lebih mengenal mengenai diri saya”karna saya teringat dengan hadits nabi,”Siapa yang mengerti pribadinya, maka ia mengerti Tuhannya.”dan ini menjadi pegangan saya untuk mempelajari psikologi agar saya bisa mempelajarinya dan ingin sekali mengembangkan potensi-potensi di dalam diri.
Nah, biasanya setiap melakukan penelitian, saya selalu banyak bertanya, tetapi disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang pernah saya ajukan kepada para Subjek Penelitian (SP). Baiklah, disini saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas yowh~
Kenapa Anda tertarik dengan Psikologi? Awalnya saya tertarik untuk mempelajari tentang tingkah laku manusia itu sejak SMP kelas 2 (sebelumnya saya ingin jadi dokter dan sempet masuk PMR waktu kelas 1 SMP..Hahaha~) dan saya baru tau bahwa itu dipelajari dalam Psikologi pas SMA kelas 1. Saya suka mengamati orang (karna saya seorang yang pendiam dan lebih banyak mendengarkan dan melihat kelakuan orang), tapi dalam diam saya tuch sambil mikir, ngeliat tingkah laku kawan-kawan yang berbeda-beda, unik, dan aneh. Itu benar-benar menarik. Dan semakin berhasrat mempelajari Psikologi waktu saya kelas 2 SMA, disaat itu saya membantu kasus yang mamah pegang (karna Mamah seorang konsultan Hukum). Semenjak itu sampai sekarang saya sering terlibat membantu kasus-kasus mamah, bahkan ada beberapa dari teman-teman yang meminta pendapat mengenai berbagai masalah yang mereka alami. Mendengarkan cerita mereka, melihat suasana dan lingkungan, berhadapan dengan orang-orang yang memiliki cara pandang, sikap/tingkah laku  yang berbeda, membuka hasrat saya untuk mempelajari manusia. Setiap individu itu unik dan mereka memiliki potensi yang luar biasa, tetapi kenapa ada yang disebut dengan gagal dan sukses? Kenapa orang bisa bersikap baik atau buruk? Kenapa cinta itu bisa merubah pribadi seseorang? Dan kenapa cinta bisa terasa menyenangkan dan juga memilukan? Kenapa mereka berubah, dulu tidak seperti itu? Kenapa hal-hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin? Kenapa disaat-saat tertentu orang terlihat antusias dan bersemangat tetapi disaat yang lain begitu lemah dan lesu? Bagaimana manusia bisa tumbuh dan berkembang? Siapakah saya? Apakah bakat saya? Potensi apa yang Tuhan berikan kepada saya? HUWAAAAHH~ rasa ingin tahu inilah yang membawa saya ingin mempelajari Psikologi…>.<

Apakah tujuan saya mempelajari Psikologi? Awalnya tentunya agar saya bisa memahami dan mengerti tentang diri saya beserta potensi-potensinya yang telah Allah ciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini. Yang saya yakini adalah bahwa ada potensi yang luar biasa yang masih tersimpan di dalam diri kita, ibaratnya gunung es yang terlihat hanyalah puncak gunung di atas permukaan lautnya saja, tetapi dibawah permukaan tersebut ada gunung yang berkali-kali lipat lebih besar dari yang terlihat. Perumpamaan gunung tersebut adalah pikiran kita, puncak gunung yang terlihat diatas- permukaan adalah pikiran sadar yang memiliki kekuatan 12% dari keseluruhan kekuatan pikiran. Sedangkan gunung besar dibawah permukaan adalah pikiran bawah sadar yang kekuatannya 88% lebih besar. Nah tujuan saya mempelajari Psikologi adalah sebagai sarana untuk membangunkan potensi alam bawah sadar yang terkubur dalam diri agar saya bisa menjadi pribadi yang seutuhnya dan bermanfaat bagi sesama dan alam semesta. Amin…
Apa yang saya harapkan ketika saya mempelajari Psikologi? Jyahaa~ tentunya saya semakin memahami diri saya, sebelum memahami orang lain saya harus memahami diri saya dulu. Saya bisa mengembangkan potensi saya (yang saya inginkan itu), bisa mengendalikan emosi, frustasi dan depresi saya sebelum saya bisa membantu mengatasi emosi, frustasi dan depresi orang lain. Yang jelas apa yang saya pelajari bisa diaplikasikan dalam kehidupan dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Contohnya dengan membuat web/blog dan jika ada yang membaca tentang Psikologi-kan ada manfaatnya… Jyehehehe~
Nah kurang lebih begitulah pengantar pertama psikologi khas Jay ini, sebelum masuk ke dalam pengertian, ruang lingkup dan lebih mendalam lagi tentang psikologi, alangkah baiknya kita mengetahui dan mengerti alasan kita mempelajarinya agar ketika kita belajar, otak kita sudah siap menerima informasi tentang psikologi yang akan bermanfaat bagi kita. Karna banyak dari kawan-kawan saya yang tidak memiliki tujuan dan hanya sekedar numpang absensi tanpa tau manfaat dari ilmu yang mereka dapat. Satu lagi yang saya pegang adalah gelar Sarjana hanyalah hasil (formalitas) sedangkan yang paling penting dalam perkuliahan adalah proses belajar yang saya mengerti dan saya pahami lalu saya aplikasikan dengan gaya dan cara saya sendiri, entah akan bagaimana ke depannya setidaknya saya paham tentang psikologi dan bermanfaat bagi kehidupan.>o<


J.A.Y. SS

Artikel Lainnya:
MENGAPA MANUSIA BERBEDA-BEDA?  
PSI.PENDIDIKAN.GELAS KOSONG YANG HARUS DIISI DARI LUAR?!  
BENCI PADA DIRI SENDIRI!!??