Minggu, 15 Januari 2012

IN RELATIONSHIP SOCIAL...?!


Membicarakan tentang sebuah hubungan sosial, baik dengan saudara, teman, maupun masyarakat sekitar. Tentunya ada suatu aturan-aturan atau etika-etika tertentu dalam menjalani sebuah hubungan tersebut. Ada pun motif-motif tertentu ketika kita menjalani hubungan dengan seseorang, entah itu untuk mendapatkan keuntungan seperti dalam relasi bisnis misalnya. Untuk mendapatkan dukungan, cinta, persahabatan, kasih sayang, dan lain sebagainya. Yang semua itu ditujukan untuk membangun jaringan relasi sosial, agar kita dapat mengembangkan diri dan mengaktualisasikan diri ke dalam eksistensi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
            Namun, dalam menjalani sebuah hubungan sosial kita pun biasanya memilih-milih kelompok mana yang cocok dengan kita. Karena ternyata lingkungan sosial pun sangat berpengaruh terhadap pribadi kita untuk mengaktualisasikan diri, mungkin kita sendiri pun pernah merasakan dimana suatu kelompok tertentu kita merasa sulit untuk eksis, entah itu kesulitan mengungkapkan ide atau pikiran, atau menjadi pendiam/pasif. Tetapi, di kelompok lainnya kita bisa dengan bebas dan senangnya mengaktualisasikan diri kita, menjadi supel, aktif, humoris dan lain sebagainya. Kita pun biasanya akan memilih tempat yang memang nyaman bagi kita, dimana kita merasa diterima dan dibutuhkan kehadiran kita dalam kelompok tersebut, bisa bersenang-senang, saling berbagi, saling menghargai, saling mendukung, bisa mengembangkan diri dan bisa memaknai kehidupan kita di dunia ini.

            Haaa~ hal diatas ini merupakan pengantar yang muncul begitu saja dipikiran saya. Ternyata bisa juga yawh saya mikir kek gitu, dan udah lama juga ga nulis di blog ini. Ini tulisan perdana Jay di tahun 2012.>.< Hehehe~ tiba-tiba pengen nulis lagi, dan iseng-iseng ngetik, malah muncul kata-kata diatas, kayaknya merujuk ke arah pembicaraan tentang sebuah relasi nich. Hmm... yaudah dech, Jay sekarang mau sedikit cerita-cerita tentang sebuah relasi sosial dalam kehidupan Jay selama ini.
          Hunyoo~ apa yawh?! Hmm... Jay sich bersyukur dari dulu ampe sekarang, Jay dipertemukan dengan teman-teman yang baik hati, perhatian, cerdas, humoris, terus makin kesana kok makin absurd, konyol, gila dsbgnya...Jyahahaha~^^ Walopun pada dasarnya Jay ini orangnya pendiam (diam-diam tenggelam)àawalnya sich, ga tau tuch pandangan mereka kesananya pas dah kenal deket?!Kekeke~. Tapi ada satu hal yang Jay sadari, setelah di sidik-sidik teman-teman atau kelompok-kelompok yang deket ama Jay ternyata memiliki persamaan tertentu, entah itu dikarenakan minat yang sama, kejadian masa lalu yang sama, dasar tujuan hidup, apa pun itu kualitas diri Jay biasanya menarik Jay ke kelompok tertentu. Semakin meningkat kualitas pribadi kita, itu semakin mendekatkan kita kepada lingkungan yang kualitasnya sama atau lebih tinggi lagi, agar kita bisa berkembang. Itu sich yang Jay rasakan, tapi entahlah klo dengan Anda-anda sekalian.>.<
          Jay orangnya tertutup walopun terkadang ceplas-ceplos, Jay jarang sekali menceritakan soal kehidupan pribadi, seandainya pun cerita itu hanyalah sebagian kecil dari kehidupan Jay yang beraneka-ragam...Nyahahaha~^^Bukan maksudnya ga mau cerita atau ga percaya ama teman-teman Jay, terkadang Jay juga mau cerita, tapi bingung mau cerita apaan dan yang mana? Soalnya suka ke campur ama masalah-masalah orang atau bahkan makhluk lain, jadinya kan bingung~ merangkai kata-kata dan memisahkan mana yang masalah pribadi ama masalah yang lain. Keknya emang otak bagian linguistik saya aja yang bermasalah ini mah?==’
          Apa pun itu, Jay bersyukur bisa bertemu dengan teman-teman yang dekat ama Jay, banyak hal-hal yang menarik dan menyenangkan yang bisa jadi pembelajaran buat Jay. Sekalipun mereka itu absurd and ridiculous...^o^
          Sebenarnya dalam menjalani sebuah hubungan, Jay benar-benar tulus membantu dan menolong mereka, juga menyayangi mereka. Walopun pada akhirnya kok ngerasa sakit hati yawh?==’ ampe bingung, apa yang salah yawh? Apa saya kurang tulus? Ato kenapa gitu, kok bisa-bisanya ngerasain sesuatu yang menyesak dada?! Hehehe...malah curhat... Terkadang kita merasa menginginkan sebuah timbal-balik ketika kita membantu seseorang, yaaah~setidaknya sebuah perhatian, atau ucapan terima kasih dari seseorang yang kita bantu. Hahaha~ sebenarnya kalau Jay sich ga mempermasalahkan apakah mereka mau berterima kasih atau memberikan perhatian atau apalah itu, karna niat Jay bener-bener tulus buat ngebantu, tapi disisi lain dari diri dan hati sebagai manusia Jay pun mungkin menginginkan sebuah penghargaan, yaah~ setidaknya sebuah perhatian atau ucapan “terima kasih” yang datang dari hati. Karena ada pikiran lain yang bilang, “Kamu tuch udah dimanfaatin!?” “kamu tuch dah diperbudak!?”, yaaah~bukankah kita hidup agar bisa bermanfaat bagi sesama, tapi disisi lain, ada juga orang yang malah jadi nge-raja, yang seakan-akan dia ngerasa saya bakal selalu membantunya dan mengikuti kata-katanya. Tapi, mungkin salah saya juga sich yang kurang tegas dan terlalu bermurah hati. Hehehe~
          Terlalu bermurah hati dan terlalu berbaik hati juga mungkin kurang tepat. Karena ada beberapa orang yang merasa dia (orang yang dibantu) menjadi seperti orang yang lemah dan ga guna (mungkin begitu). Hehehe~ menolong orang itu memang harus, tapi juga jangan egois, berikan kesempatan pada orang yang kita tolong untuk membantu kita, agar seimbang. Hehehe~walopun biasanya sich orang yang sering dibantu, pas kita butuh bantuan malah ga bisa bantu (mungkin memang momennya kurang tepat kali yawh~ Xp).
          Jyahahaha~gara-gara sering merasakan sesuatu yang menyesakkan di dada. Terkadang Jay menunggu orang mengatakan kata “tolong” untuk membantunya, karena dengan begitu Jay merasa dia benar-benar butuh bantuan Jay. Hehehe~ maklumlah biasanya Jay suka inisiatif sendiri menawarkan tenaga dan pikiran buat ngebantu, eh hal itu malah ngebuat seseorang jadi ngelunjak. Tapi bukan berarti sama sekali ga akan berinisiatif, dalam keadaan tertentu tentunya Jay bakal dengan inisiatif membantu siapa pun. Karena Jay merasa ada kesenangan sendiri (yang luar biasa) ketika membantu orang, Jay merasa bermanfaat bagi seseorang dan lebih memaknai hidup ^^ Walopun suka kesel sendiri ketika ga bisa ngebantu ampe tuntas, karena keterbatasan kemampuan Jay dalam menolong. ~..~
          Hahaha~Jay benar-benar masih belajar dan harus banyak belajar. Mana yang sebaiknya dilakukan? Mana yang seharusnya dirubah? Jay selalu mengusahakan yang terbaik, supaya hubungan sosial Jay bisa baik dengan orang-orang yang dekat dengan Jay, bisa bermanfaat bagi mereka, saling mendukung, saling memperhatikan, saling berbagi, saling menghargai dan saling menghormati agar menjadi semakin kokoh dan solid.^^

          Terima Kasih banyak buat teman-teman yang begitu perhatian dan menyayangi Jay. Yang sudah percaya dan mendukung Jay. Yang selalu menginspirasikan Jay. Yang bisa memberikan pembelajaran dan makna dala hidup. Yang udah ngebantu Jay. Thanks for All... \(^o^)/
          Maaf yah, jikalau ada kata-kata yang menyinggung atau perbuatan-perbuatan Jay yang kurang berkenan di hati kalian. Maaf~ Maaf~ Maaf~
          Hehehe dan pas banget dapet kata-kata menarik nich:
Tuhanku,

Apakah akan ada bedanya aku ada atau tak pernah ada?
Jika aku penting, mengapakah mudah bagiku untuk diabaikan,
mengapakah aku sampai harus merendahkan diriku untuk diperhatikan?

Mengapakah orang yang seharusnya menyayangiku, justru menyakitiku?

Mengapakah mudah baginya
untuk menelantarkan harapan baikku?

Tuhan, aku jiwa kecintaan Mu

Selamatkanlah aku ..

Aamiin

~Mario Teguh~

JAY S.S
The Bounty Hunter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah membaca tulisan Jay yang sederhana, dan unik ini~^^
Semoga bermanfaat yah~

Silahkan tinggalkan jejak kemuliaan kawan-kawan sekalian dengan mengisi kolom komentar ini.

Salam Inspirasi~^0^