Rabu, 03 Agustus 2011

SANG PEMBERI MAKNA


Hiyooowh~
Udah memasuki hari ke-3 bulan ramadhan ini nich. Masih semangat yawh menjalani puasanya…>.< Di awal-awal Ramadhan ini merupakan hari-hari dimana Allah SWT memberikan rahmatnya kepada kita secara besar-besar-an dan Cuma-Cuma, dan semoga kita bisa menggunakan dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin ^^

Hmm…numpang Tanya, Sudah berapa lamakah Anda hidup di dunia ini?Apa yang telah Anda lakukan semasa hidup Anda? Seberapa berharganyakah kehidupan Anda di dunia ini? Apa yang Anda rasakan selama Anda hidup? Senang, bahagia, menderita, menyedihkan, memilukan, atau membingungkankah? (*berasa malaikat nanya-nanya kayak gini?). Apa pun itu Andalah yang menjalani dan merasakannya… (tepatnya yaaah semua itu derita lo!? Nyehehehe…Xp). Tapi, kalau kita belajar dari kehidupan orang-orang sukses, ternyata eh ternyata mereka telah menunjukkan kepada kita bahwa kualitas hidup kita tidak ditentukan oleh apa yang terjadi (menimpa) pada diri kita, tetapi lebih ditentukan oleh makna yang kita berikan dan tindakan yang kemudian kita ambil sesuai dengan makna hasil interpretasi (tafsiran) tersebut.

Yup… Jadi, sangat penting dan berguna jika kita  memberikan makna positif terhadap segala peristiwa dan pengalaman hidup yang kita jalani. Jika kita selalu bersikap positif (baca: memberikan makna positif), maka kehidupan ini menjadi nikmat untuk dijalani sekalipun banyak peristiwa memilukan menimpa diri kita.

Stephen Covey lewat The Seven Habits of Highlyn Effective People, mengoreksi aliran sikap mental positif. Menurut Om Covey, sikap kita terhadap sesuatu hal bersumber pada peta mental atau kerangka acuan yang disebutnya paradigma. Karenanya, bila kita ingin mengalami perubahan secara signifikan, yang lebih penting bukanlah mengubah sikap dan perilaku tetapi memperbaharui, meng-up date, melengkapi atau menggeser paradigma.

Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dan perilaku kita, yang pada gilirannya menentukan hubungan kita dengan diri kita, sesama kita, dan lingkungan sekitar kita. ^^

Huyoo~ ketika kita menjalani kehidupan, mengalami banyak hal dan kejadian, entah itu mudah atau pun sulit, menyenangkan atau pun memilukan, apa pun itu yang telah menimpa kita. Sebaiknya kita memberikan makna positif dalam kejadian-kejadian tersebut. Baik itu dengan cara mengevaluasi dan mencari hikmah yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas diri kita atau pun dengan cara lainnya >.< Karna pada dasarnya hakikat manusia itu adalah sebagai si pemberi makna kehidupan.

Sejarah hidup kita sebagai pribadi tak ubahnya seperti naskah bacaan. la adalah "masa lalu", sesuatu yang telah "mati". Namun, kita dapat "menghidupkannya kembali" dengan memberikan "makna baru" , "arti baru".

So, maka pikirkan, hayati dan renungkanlah setidaknya sebelum kita tidur mengenai makna kehidupan di hari ini, itu, disetiap waktu. Jika perlu catatlah dalam buku catatan khusus makna kehidupan, cantumkan hari, tanggal dan tahunnya serta jangan lupa catat jumlah hutang Anda di setiap warung yang Anda singgahi (kredit), beri tanda angsuran, neto, bruto…!? Beuh makin ngaco!?

Udahan ah, Semoga bermanfaat yawh~

J.A.Y SS
Life is Adventure

Referensi:
-         Andrias Harefa, Sukses Tanpa Gelar, PT Gramedia Pusat Utama, Jakarta, 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah membaca tulisan Jay yang sederhana, dan unik ini~^^
Semoga bermanfaat yah~

Silahkan tinggalkan jejak kemuliaan kawan-kawan sekalian dengan mengisi kolom komentar ini.

Salam Inspirasi~^0^